Rabu, 22 November 2017

Makanan Alami Terbaik Bagi Ikan Hias Khusunya Ikan Cupang



PAKAN WAJIB UNTUK BUDIDAYA IKAN CUPANG

Tahukan kamu pakan ikan cupang memang sangat beragam jenis mulai dari pakan alami dan juga buatan, tingginya harga pakan ikan cupang kebanyakan para budidaya ikan cupang untuk membuat bahkan mencari pakan alternatif dalam budidaya ikan cupang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ikan cupang. Beragam jenisnya pakan ikan cupang, sebagian para peternak dan pembudidaya binggung dalam pemilihan. Namun, dalam kesempatan kali ini fredikurniawan akan membantu untuk memilih pakan atau makanan ikan cupang dengan kandungan gizi yang tinggi diantaranya yaitu





1. Jentik nyamuk

Jentik nyamuk atau anakan nyamuk merupakan pakan alternatif yang memiliki kandungan gizi yang sangat tingggi untuk pakan ikan cupang. Selain mudah didapatkan pakan ini juga sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan cupang. Jentik nyamuk yang diberikan sekitar 2-3 jentik nyamuk dan juga harus menyesuaikan kondisi atau pertumbuhan ikan cupang. Tetapi berhati hatilah bila memberi makan jentik nyamuk karena perubahan menjadi nyamuk sangat cepat, bila tidak berhati hati rumah Anda akan dipenuhi nyamuk

Biasanya jentik nyamuk hidup di genangan - genangan air. Alat yang digunakan bisa berupa seser, ember/baskom untuk menampung hasil tangkapan.
Tekniknya
Mencari genangan air/comberan.
Tangkap menggunakan seser.
Jentik nyamuk yang telah ditangkap ditampung pada wadah yang dibawa.
Sebelum diberikan pada ikan sortir terlebih dahulu dan berikan hanya jentiknya saja jangan yang sudah menjadi pupa/kepompong.





2. Kuning telur

Burayak ikan cupang yang baru menetas tidak membutuhkan makanan hingga kantung telur yang dibawanya setelah menetas sebagai persediaan makanan sudah habis, setelah itu baru kita berperan memberinya pakan.

Mengingat bahwasanya ukuran burayak ikan laga atau ikan cupang ini sangat kecil, maka dibutuhkan pakan yang sesuai dengan mulutnya. Pakan hidup yang berukuran kecil seperti infusoria atau kutu air memang paling disukai si anak ikan laga ini, karena bergerak yang akan menggoda burayak untuk memangsanya. Selain itu, pakan alami tersebut lebih kaya akan kandungan gizinya yang menunjang untuk pertumbuhan burayak.

Akan tetapi, terkadang ada keterbatasan dalam menyediakan pakan alami, sahabat harus segera mencari alternatif lain agar burayak segera mendapatkan makanan. Kuning telur juga bisa sebagai pakan burayak ikan cupang yang sudah membutukan pakan ( umur 3 - 4 hari ).




3. Kutu air

Kutu air adalah salah satu hewan yang terdapat di air. Walaupun dikenal dengan nama ‘kutu’ sebenarnya kutu air bukanlah sejenis kutu seperti kutu yang ada di darat yang merupakan bianatnag parasit. Mungkin hanya karena bentuk hewannya saja yang kecil sehingga banyak yang menyebutnya kutu.

Bagi banyak orang, kutu air merupakan hewan yang sangat sangat mengganggu. Karena mereka dapat menyebabkan iritasi kulit. Namun ternyata, banyak juga orang yang membudidayakan kutu air ini. Biasanya kutu air ini akan digunakan untuk pakan alami ikan. Terutama anak ikan atau yang biasa dikenal dengan nama burayak.

Bagi burayak dan beberapa jenis ikan lainnya, kutu air merupakan makanan pokok bagi mereka setelah makanan bawaan mereka saat lahir sudah habis. Ini karena bentuk kutu air yang kecil dan sesuai untuk ukuran mulut burayak. Karena itulah, dalam nilai ekonomi, kutu air memiliki nilai ekonomi sendiri terutama bagi para peternak ikan hias.

Tidak hanya itu, jika anda berniat untuk membudidayakan kutu air, ternyata kutu air termasuk hewan yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Bahkan, anda bisa membudidayakannya tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Semua alat yang dibutuhkan bisa didapatkan secara gratis.




4. Cacing sutra

Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya sendiri menyerupai darah. Untuk ukuran cacing ini memang tergolong sangat kecil, mengingat ukurannya hampir 11-12 dengan rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidupnya membentuk koloni seperti semut, di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, oleh karenanya komposisi ini merupakan komposisi yang pas untuk pakan ikan ternak maupun ikan hias.Persyaratan Hidup Cacing Sutra. Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4 cm. Yang perlu Anda ingat, peranan air dalam budidaya cacing sutra sangatlah penting guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini kami sampaikan beberapa ciri khusus air yang bagus untuk digunakan sebagai tempat hidup cacing.



5. Cacing darah

Cacing darah sebagai pakan alami
cacing darah telah banyak dikenal sebagai pakan alami, hal ini didukung juga oleh penelitian-penelitian terhadap kadungan nilai gizi yang terdapat pada cacing darah itu sendiri. Hasil analisa menunjukkan bahwa cacing darah mengandung 9,3% bahan kering yang terdiri dari 62,5% protein, 10,4% lemak dan 11,6% abu dengan 15,4% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Kandungan protein larva chironomus yang sangat tinggi mencapai 60% yang dapat dicerna langsung oleh ikan, serta lemak 10% inilah yang mendukung kecepatan pertumbuhan ikan. Selain itu juga larva chironomus mengandung pigmen karoten berupa astaxanthin yang mencerahkan warna pada ikan.



6. Artemia

Artemia termasuk pada kelompok krustasea, yaitu famili yang anggotanya terdiri dari lobster, udang, kepiting. Artemia mampu hidup di lingkungan dengan rentang kadar garam luas (3-300 g/L), teradaptasi dengan suhu yang lingkungan yang fluktuatif (6-35°C) dan pH netral hingga basa. Sumber utama produksi alami Artemia cyst (embrio yang terlindung dalam cangkang keras) awalnya adalah Great Salt Lake lalu menyusul area lain yaitu Danau Urmia (Iran), Pavlodar (Kazakhstan), Karabogaz Gol (Turkmenistan), Siberia Selatan, Argentina, Australia, Canada, Colombia, Perancis dan China.

Artemia sebagai pakan alami
Salah satu langkah pengembangan akuakultur adalah dengan dikuasainya keseluruhan siklus budidaya untuk berbagai macam jenis ikan dan udang sehingga proses budidaya tidak tergantung lagi kepada ketersediaan baik benih dan pakan di alam. Dalam proses pembenihan, ketersediaan pakan alami seperti Artemia merupakan faktor yang penting dan dibutuhkan sebagai pakan awal untuk beberapa spesies ikan dan udang. Artemia begitu penting karena memiliki kandungan protein tinggi, asam lemak tak jenuh, berbagai macam asam amino esensial, enzim, pigmen (canthaxanthin), vitamin C dan mineral.

Kelebihan penggunaan artemia sebagai pakan alami adalah karena secara komersil Artemia tersedia dalam bentuk cyst, yaitu bentuk dorman (metabolism tidak aktif) dengan kadar air sangat rendah, yang dapat disimpan dalam waktu lama serta digunakan kapanpun dibutuhkan. Selain itu, larva Artemia merupakan pemakan non-selektif (unselective filter feeder) sehingga dapat digunakan sebagai media transfer nutrisi esensial, pigmen, senyawa obat yang ditujukan untuk larva ikan/udang.

1 komentar: